Menstruasi merupakan peristiwa  pendarahan dari rahim disertai pelepasan selaput lendir rahim yang  terjadi secara periodik dan siklik (bulanan). Setiap wanita sehat yang  tidak sedang hamil dan tidak menopause akan mendapat menstruasi secara  teratur pada setiap bulannya.
Gangguan yang biasa dialami wanita  tentang seputar menstruasi di antaranya adalah rasa nyeri dan sindrom  pra-menstruasi (PMS). A. Sindrom Pra-Menstruasi (PMS)Sindrom  pra-menstruasi merupakan kumpulan gejala yang muncul antara 1 hingga 14  hari sebelum masa menstruasi dan biasanya berhenti saat menstruasi  mulai.
Gejala tersebut dapat meliputi  keluhan fisiologis yang menyerang segala sistem tubuh maupun gejala  psikologis yang mencetuskan masalah mental dan emosional. PMS terutama  sering terjadi pada wanita dalam rentang usia kehamilan, yaitu antara 25  – 45 tahun. Persentase penderita PMS lebih tinggi pada wanita yang  pernah melahirkan dan menggunakan pil KB. Kejelasan mengenai penyebab  PMS belum diketahui secara pasti, namun ada hubungan dengan perubahan  hormonal. Terjadi peningkatan hormon estrogen secara mendadak  menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen-progesteron dalam tubuh.
Tingkat keparahan dan keragaman gejala PMS  bisa berbeda-beda pada setiap wanita yang menderitanya, dari gejala  yang ringan hingga yang mengganggu dan parah. Keragaman gejala PMS dapat  meliputi kombinasi berikut ini : Gejala Psikologis : meliputi perubahan  tingkah laku/personalitas seperti perasaan sensitif, mudah tersinggung  atau marah, cemas, kegelisahan, gampang menangis, suasana hati tidak  nyaman, kelelahan, defresi, iritabilitas, kurang percaya diri, gugup,  bingung, sulit konsentrasi, gangguan tidur, perubahan napsu seksual.  Gejala Fisik : payudara terasa sakit dan membengkak, perut kembung, kram  perut dan mual, sakit punggung, nyeri sendi, pegal dan leher tegang,  sakit kepala, timbul jerawat, detak jantung tidak teratur dan  berdebar-debar, sesak napas, diare atau sembelit, keranjingan makanan  biasanya terhadap makanan asin/gurih dan manis.
Sindrom pra-menstruasi (PMS)  sebenarnya merupakan masalah fisik semata, penderita harus belajar untuk  meredakan gejala-gejalanya sendiri.
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi sindrom pra-menstruasi (PMS):
- Lakukan olahraga ringan seperti  jalan kaki, bersepeda atau berenang. Lakukan secara teratur 3 kali  seminggu selama 20-30 menit setiap kali latihan. Hal ini berguna untuk  melemaskan otot dan sendi serta mengurangi penimbunan cairan.
- Diet rendah lemak, garam dan gula  tetapi tinggi protein dan serat untuk membantu mengurangi kelebihan  estrogen dan mengurangi pembengkakan payudara. – Konsumsi makanan yang  kaya senyawa anti-PMS, seperti Serat kasar (buah, sayur,  kacang-kacangan, padi-padian); Vitamin B6 (ikan segar, tuna, hati,  kacang-kacangan, beras merah, alpukat, pisang); Seng (hati, kerang, ikan  salmon, ayam, lobster); Kalsium (kedelai, tempe, tahu, havermuts, teri, ikan sarden kalengan), Magnesium (lalap mentah sayuran hijau, apel, kacang mede, kedelai, tempe, makanan laut).
- Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, alkohol dan nikotin selama 2 minggu sebelum masa menstruasi.
- Minum hingga 8 gelas cairan setiap  hari – Tidur dengan baik pada malam hari. Jika PMS mengganggu tidur  malam cobalah tidur siang
- Lakukan teknik rileksasi seperti menarik nafas dalam-dalam, yoga, meditasi atau berendam dalam air hangat.
- Terapi alamiah : – 200 gram  Ketimun + 150 gram daun sawi hijau, dicuci bersih lalu dijus, kemudian  diminum. (untuk mengurangi ketegangan payudara dan nyeri yang berkaitan  dengan PMS) – 6 butir angco (kurma china) + 10 butir biji teratai + 10  gram jahe + 20 gram kencur, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200  cc, disaring, diminum hangat-hangat, angco dan biji teratainya dimakan.  (untuk menambah tenaga, menghilangkan lelah, mengatasi perut kembung,  mual serta pegal/nyeri otot).
- Catatan : Angco dan biji teratai bisa beli di toko obat Tionghoa atau supermarket.
B. Sakit Menstruasi (Dysmenorrhea) Rasa nyeri saat menstruasi  merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami oleh  wanita. Rasa nyeri tersebut belum diketahui secara pasti penyebabnya,  namun faktor ketidakseimbangan hormon dan faktor psikologis dapat  mempengaruhi. Rasa nyeri tersebut kemungkinan merupakan hasil dari  peningkatan sekresi hormon prostaglandin yang menyebabkan peningkatan  kontraksi uterus, jenis sakit menstruasi ini banyak menyerang remaja dan  berlangsung sampai dewasa.
Selain itu, nyeri menstruasi juga  dapat berhubungan dengan gangguan ginekologis seperti mioma,  endometriosis, penyakit radang panggul, dan tumor dari rongga panggul,  biasanya terjadi pada wanita yang lebih tua yang sebelumnya tidak  mengalami nyeri menstruasi. Untuk nyeri menstruasi yang berhubungan  dengan gangguan ginekologis harus diatasi dulu penyebabnya.  Gejala-gejala nyeri menstruasi di antaranya yaitu : rasa sakit datang  secara tidak teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut. Rasa sakit  menstruasi juga sering diikuti dengan sindrom pra-menstruasi (perut  kembung, sakit payudara, sakit kepala, mual, muntah, dan iritabilitas).
Berikut beberapa tips untuk mengatasi nyeri saat menstruasi :
- Tempelkan kompres panas/hangat atau botol berisi air panas pada perut.
- Pijat lembut daerah perut secara perlahan – Tidur terlentang dan ganjal lutut dengan bantal
- Lakukan olahraga ringan seperti  senam, jalan kaki, atau bersepeda yang dilakukan sebelum dan selama  menstruasi untuk melancarkan aliran darah pada otot sekitar rahim,  sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang.
Berikut terapi herbal untuk mengatasi nyeri menstruasi  : Resep 1. Bahan :30 gram temu lawak 25 gram kencur 15 gram jahe 25  gram temu hitam asam jawa dan gula aren secukupnya. Cara pemakaian :  Bahan-bahan dicuci bersih dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air  hingga tersisa 300 cc, disaring, diminum airnya untuk 2 kali sehari,  setiap kali minum 150 cc. Resep 2. Bahan : 3 kuntum bunga mawar merah15  gram daun dewa25 gram kunyit
Cara pemakaian : Semua bahan dicuci  bersih dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 600 cc air hingga  tersisa 300 cc, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 150  cc. Catatan : pilih salah satu resep, dalam melakukan perebusan gunakan  panci enamel atau periuk tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar