LAMA berstatus single, pasti membuat Anda  bersemangat kencan dengan kekasih baru. Awal pertemuan, ia terlihat  sangat cool sekaligus gentleman. Namun lama-kelamaan, perangai aslinya  mulai terlihat dan membuat Anda tidak nyaman.
Pada kencan  pertama, si dia mengajak Anda makan siang di restoran favorit. Kencan  makan siang pun dilanjutkan dengan kegiatan menyenangkan; main ice skating dan  menonton film terbaru. Sayang, kencan indah harus tercemar dengan  kejadian buruk, di mana Anda melihat sesuatu yang tidak beres dalam diri  si dia.
Pengalaman buruk terjadi ketika ia pikir Anda tidak  mendengar ocehannya, lalu tiba-tiba, ia mencengkram bahu dan menampar  pipi Anda. Anda dibuat bingung sambil menerka adakah sesuatu yang salah  dengan dirinya atau apakah Anda telah membuat kesalahan yang tak  disadari.
Apa yang dilakukannya adalah salah. Dalam istilah  sederhana disebut kekerasan dalam hubungan, yakni setiap tindakan tak  menyenangkan yang dilakukan secara sengaja, baik secara seksual, fisik,  atau psikologis terhadap satu pihak kepada pihak lain dalam suatu  hubungan. Demikian seperti dikutip Datingtips.
Biasanya,  perlakuan kasar dilakukan untuk menyakiti atau mengendalikan pihak yang  dianggap lemah. Kekerasan dalam hubungan bisa terjadi dalam hubungan  heteroseksual maupun homoseksual.
Jenis kekerasan dalam hubungan
Ada  tiga macam kekerasan dalam hubungan, yakni kekerasan fisik, seksual,  dan emosional. Kekerasan fisik melibatkan setiap tindakan fisik yang  tidak diinginkan, menyakitkan, dan membuat salah satu pihak tidak  nyaman, seperti menampar, memukul, menendang, mendorong, menggigit,  ataupun menjambak rambut. Ancaman dan serangan menggunakan senjata juga  merupakan contoh kekerasan secara fisik, bahkan juga memeluk dengan  paksa.
Sementara, kekerasan seksual melibatkan segala jenis  perilaku seksual yang tidak diinginkan, termasuk dipaksa pasangan untuk  melakukan kegiatan seks atau berhubungan seks di bawah pengaruh  obat-obatan atau minuman alkohol. Memaksa berhubungan intim antara dua  orang yang baru saja saling kenal juga bisa disebut tindak pemerkosaan.
Berbeda  dari dua kekerasan lainnya, kekerasan emosional tidak memiliki  tanda-tanda fisik seperti memar atau luka dalam yang bisa dibuktikan  dengan visum. Namun, Anda bisa merasakan pelecehan emosional alias  psikologis ketika mereka merobek harga diri Anda atau tindakan lain yang  membuat Anda malu.
Beberapa contoh pelecehan emosional bisa berupa penghinaan, ancaman keselamatan, cemburu berlebihan, overprotective, ataupun menjauhkan Anda dari keluarga dan sahabat dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar