Wanita Wanita Suku Amazon  |  Amazon adalah sebuah sebutan. Ada dua versi kontroversial mengenai    maknanya jika ditinjau dari etimologi-nya. Versi pertama, Amazon    berdasarkan tinjauan bahasa Iran kuno kira-kira berbunyi “ha-mazan” yang    diterjemahkan sebagai “warriors (pejuang)”. Sebutan ini ditujukan  bagi   voluntir suku gagah berani yang mayoritas perempuan dalam  pertempuran   besar Persia (492 – 448 SM).Sementara versi Yunani,  menyebutkan bahwa   Amazon mengandung makna buah dada yang hilang  (breastless). 
Penyebutan   ini muncul terhadap  sekelompok pejuang perempuan yang mahir  menggunakan  panah. Namun  anggota suku ini tidak memiliki buah dada  sebelah kanan.  Konon buah  dada itu sengaja dipotong untuk memudahkan  gerakan memanah  mereka.
Dalam  mitologi Yunani Kuno, suku  Amazon dikenal sebagai  suku yang seluruh  anggotanya adalah perempuan  pejuang yang amat terlatih  menggunakan  panah, tombak dan pedang. Sebuah  skriptur (yang ditaksir)  berasal dari  abad ke-8 atau ke-7 sebelum  Masehi menyebutkan mereka  sebagai Amazon  (Amazonia).  Perempuan-perempuan Amazon ini dituliskan  berasal dari  suku barbar  nomaden yang bermukim di sekitar Laut Hitam  (wilayah utara  Turki  sekarang).
Sejarawan  Yunani kuno, Herodotus   mempercayai keberadaan Sarmatians, yaitu  orang-orang yang menempati   kawasan Scythian. Dari sini lah dugaan kuat  muncul bahwa telah terjadi   penyatuan antara perempuan suku dan kaum  Scythians. Keturunan perempuan   mereka yang lantas meneruskan  kebudayaan suku Amazon.
Literatur   menyebutkan bahwa  suku Amazon memang hanya terdiri dari perempuan.   Semuanya didik sejak  kecil untuk menjadi petarung yang tangguh. Sejak   anak perempuan  menginjak akil balik, buah dada kananya pun dipotong   dalam sebuah  ritual. Inilah ciri khas Amazon Yunani.  Perempuan-perempuan  itu  mengorganisir diri menjadi sebuah ras yang  unggul, menyaingi satria   lelaki bahkan melebihinya.
Dalam  satu tahun, setidaknya  mereka  melakukan “perburuan” lelaki untuk  reproduksi dan melanjutkan  keturunan.  Lelaki itu “dipaksa” melayani  hubungan seksual dan  sesudahnya dibuang  kembali ke sukunya. Seandainya  lahir anak lelaki,  maka mereka akan  membuangnya ke suku lelaki yang  membuahinya atau  dipelihara sebagai  budak. Amazon memang hanya  menerima kaum perempuan  saja di komunitasnya.
Amazon  Amerika
Sementara   ketika suku Amazon (versi Yunani) telah lama  dianggap punah, kisah   mengejutkan muncul pada abad ke-16. Kisah ini  dilaporkan penjelajah   Spanyol Francisco de Orellana, komandan satu  pasukan ekspedisi Gonzallo   Pizarro dalam dokumen resmi ekspedisinya di  kawasan Amazon, Amerika   Selatan
Tahun  1541 – 1542, Francisco   bersama regu pasukannya melakukan ekspedisi  menyusuri kawasan basin   (daerah berawa) Sungai Amazon dari pesisir  pantai Pasifik kawasan Napo   River (hulu) sampai pesisir Atlantik  (hilir).
Dalam  penjelajahan  sungai  tersebut, tentara Spanyol tersebut beberapa kali  diserang  suku-suku  pedalaman. Namun yang paling mengejutkan adalah  serangan  mematikan  pejuang suku Indian yang seluruhnya adalah  perempuan  bersenjata!  Pasukan ekspedisi Spanyol kemudian menyebut  pejuang Indian  perempuan  tersebut dengan nama Amazon. Nama itu diambil  dari legenda  pejuang  perempuan Amazon di Yunani.
Dari  kejutan berdarah suku   Amazon ini lah sungai tersebut kemudian mereka  beri nama Amazon. Hingga   kini daerah sungai terpanjang di Amerika  Selatan yang melintasi Peru,   Columbia, dan Brasil tersebut disebut  Amazon. Termasuk wilayah daratan   hutan di sepanjang sungai yang pada  masa itu menjadi “benteng”   pejuang-pejuang Indian pedalaman hutan  tropis Amerika Selatan.
Eksistensi  dalam Artefak
Walau   muncul keraguan apakah suku Amazon benar-benar  ada atau hanya sekadar   mitos yang tertuang dalam epic dan legenda,  paling tidak banyak  artefak  dari masanya yang merujuk pada  eksistensinya.
natives-chambira
Di   wilayah Eropa modern,  sejumlah artefak tersebut tersimpan dalam   museum, dari masa kejayaan  Yunani Kuno, Romawi, Persia, sampai Indian   Amerika, dan Timur Tengah.  Pahatan, relief, arca, dan senjata tempur   peninggalan mereka membuktikan  bahwa kemungkinan besar suku perempuan   yang dikenal sebagai Amazon  memang benar-benar ada. Hal itu juga   didukung sejumlah skriptur tua dari  masa sebelum masehi sampai abad   pertengahan Masehi.Kegagahan  perempuan-perempuan pejuang ini memang tak   bisa dihilangkan begitu saja  dari jejak sejarah. Jika ia tidak  mengacu  pada satu suku atau bangsa  yang didominasi perempuan,  setidaknya  kelompok perempuan yang mahir  bertempur dan menggunakan  senjata memang  benar-benar nyata di masa lalu!
ini foto menurut sejarah yunani:


ini Foto Wanita Amazon saat ini:


bagus artikelnya... dapat sumber dari mana?
BalasHapus