Jumat, 07 April 2017

Ujian Tuhan

Saya ingin menulis sesuatu tentang kehidupanku. Tentang kehidupanku yang baru. Tentang sebuah pernikahan. Tentang pasangan hidup. Tentang cinta. Tentang tangis. Tentang pengkhianatan. Tentang ujian Tuhan. Bukankah cinta itu anugerah dari Yang Maha Kuasa? Cinta itu banyak cerita. Apalagi cinta yang sudah didalam ikatan janji suci kepada Tuhan. Apakah itu takdir? Ya... Tuhan sudah menggariskan siapa jodoh kita sejak lahir. Siapapun yang menjadi pasangan hidup kita pasti itu yang terbaik dari Tuhan. Namun bagaimana cinta itu berkhianat Tuhan? Lalu bagaimana cinta itu adalah sakit? Lalu bagaimana cinta itu adalah tangis? Cinta yang seperti apa yang akan kau berikan kepadaku Tuhan?

Pernikahanku baru saja sebulan. Kau berikan sebuah anugerah yang sangat berharga yaitu calon anak kami. Alhamdulillah bersyukur sekali rasanya. Namun apa yang terjadi Tuhan? Ada ujian dibalik anugerah Mu. Ada wanita lain yang hadir didalam rumah tangga baruku. Apakah ini mimpi? Mengapa ujian Mu begitu cepat dan berat sekali. Seolah aku tak sanggup berdiri diatas kaki ku. Tak sanggup lagi menghela nafas ini. Ku raba perut ku hanya untuk menguatkan sang malaikat kecilku. Tak pernah ku bayangkan akan seperti ini. Hanya menangis dan meronta-ronta nasib ku. Entahlah Tuhan... Aku tau ini Ujian Mu. Namun sampai kapan hati ku sanggup menahan. Sampai kapan badanku melawan sakit karena tak makan dan tak bahagia dalam hidup. Aku akan lewati semua ini Tuhan. Aku ikhlas demi janji suci pernikahan ku. Akan aku lawan semua rasa sakit ini yang begitu pedih demi menjadi istri yang solehah di mata Mu Tuhan. Kalau ini adalah kunci pintu Syurga Mu. Maka aku akan terus setia kepada suami ku, aku akan terus melayaninya dengan baik dan menghormatinya sebagai suamiku walaupun dia sudah sangat menyakitiku. Hanya satu pintaku... Tuhan, Berilah aku kekuatan hati.

Jumat, 25 Maret 2016

HAIIII DUNIAAA... HALOOO... Apa kabar semuanya. Alhamdulillah saya masih sehat dan bisa menulis kembali di blog saya ini. Bagaimana kabar kalian semua? Semoga kalian semua juga sehat dan bahagaia ya. Saya ingin sekali banyak bercerita tentang keajaiban kehidupan saya. Banyak sekali guys, hihiii... Bingung mau cerita mulai darimana. Karena semuanya begitu penting buat saya untuk diceritakan kepada dunia. Selama aku menghilang, banyak perubahan dihidup saya. Aku ingin cerita keajaiban cinta guys. Aku menganggap bahwa tulisan ini adalah lembaran baru atau catatan baru bagi cerita cinta saya.

Pada suatu hari, saya bertemu pangeran kodok. Lalu dia menyelamatkan aku dari sang penyihir. Hahahaaa... bukan itu ceritanya. Aku hanya bercanda. Ini bukan cerita cinta dongeng. Tapi ini cerita cinta nyata yang diciptakan oleh Tuhan. Tentang cinta itu banyak hal yang harus kita pelajari. Bukan hanya sekedar rasa cinta dari mata tumbuh ke hati. Tapi bagaimana rasa nyaman lebih tinggi dari segalanya. Rasa nyaman yang akan mewakili rasa dari sekian banyak rasa. Rasa nyaman itu adalah ibarat sebuah benteng yang paling kokoh dari suatu hubungan. Dalam keadaan apapun, nyaman adalah rasa yang paling kuat dari segala cobaan cinta. Cinta bukan sekedar seberapa lama kau bertahan dengan nya. Bukan seberapa dalam kau mengenalnya. Bukan seberapa jauh hubungan itu telah berjalan. Tapi seberapa besar rasa nyaman yang kalian ciptakan berdua. Itulah kuncinya. 5 tahun pacaran pun kandas juga karena rasa nyaman itu menghilang. Aku ga mau cerita secara detail bagaimana aku bisa putus dengan pacarku. Tapi rasa nyaman yang saya jelaskan tadi sudah menjelaskan bagaimana dan kenapa saya bisa putus. Dan jodoh itu bisanya datang dari hal yang tak terduga. Yang kita ga pernah mengira bahwa dia yang Tuhan takdirkan untuk kita. Itu aja sih inti nya. Aku ga mau cerita panjang-panjang. Karena mau lanjut nulis tesis dulu yaaaa... Nanti sambung lagi curhat nya, ok! Daaa...

Minggu, 25 Januari 2015

Surat Untuk Tuhan

Dear God,


Ya Allah... Terimakasih atas berkah hujan Mu yang sangat deras. Ku hirup wangi embun yang begitu legakan dada. Dan ku lihat pelangi Mu yang berwarna-warni. Apapun yang Engkau berikan akan selalu aku syukuri. Bahagiaku, sedihku, adalah pemberian Mu. Akan aku jalani semuanya dengan iklhlas dan sabar. Karena aku percaya akan ada pelangi setelah hujan. Terimakasih Tuhan telah menciptakan orang-orang yang selalu ada disampingku. Dan aku akan berusaha untuk selalu mebahagiakan mereka. Aku tak akan menyerah. Aku akan terus berusaha melawan ujian ini. Jatuh bangkit lagi. Gagal coba lagi. Sampai Engkau berkata "Waktunya Pulang".







From,
Melanoma Humans

Sabtu, 29 November 2014

CINTA atau TAKDIR?

Kala itu UAS telah selesai. Disuatu malam hari disebuah coffie cafe, terjadilah perbincangan seru antara sesama perempuan. Awalnya kita saling curhat masing-masing. Ada yang memiliki pacar yang sangat sempurna tapi beda agama. Dan ada yang sedang bertengkar dan berpacaran jarak jauh. Dan ada yang... Sssstttt... Diam-diam dia memiliki cerita cinta juga tapi dia hanya sekedar mendengarkan curhat-curhat kita. Dan hanya aku yang tau kisahnya. Begitu juga dengan aku. Di sesi curhat ini, ada hal menarik yang selalu aku renungkan selama perjalanan pulang. Yaitu sebenarnya jodoh itu karena CINTA ATAU TAKDIR? Banyak orang yang berpeacaran sampai bertahun-tahun, tapi kalo emang ga jodoh yaa ga akan bertahan. Tapi apakah statement itu benar atau salah? Banyak kisah dan banyak cerita. Masing-masing dari kita pun memberikan cerita serupa. Dan balik lagi kalo bukan jodoh Tuhan ga akan memberikan takdir nya. Dan gue hanya memberikan sebuah kata-kata pedoaman untuk mereka. "Jangan pernah mencintai manusia karena mereka bisa menyakiti kita, tapi cintailah Tuhan karena Dia ga akan pernah nyakitin kita". Artinya jangan terlalu mencintai pasangan kita karena hari ini dia bisa jadi malaikat kita tapi esok hari dia bisa jadi rival kita karena hanya Tuhan yang bisa membolak-balikan hati manusia. Dan Tuhan pasti tau yang terbaik buat kita. Yuli berkata, "Tapi kadang kita suka ga sadar kalo kita tuh menuhankan diri kita sendiri". Semua nya pun berkata, "maksudnya?". "iya, kita bisa bilang gue ga akan bisa bahagia kalo sama dia, kayaknya dia bukan pasangan yang baik buat gue karena faktor ini dan itu bla... bla... bla..., seakan-akan kita itu Tuhan yang sok tau kalo itu akan terjadi, padahal belum tentu kan lo ga akan bahagia sama dia, kehidupan manusia ga ada yang tau". "Iya juga sih" kata Nelly. Gue pun sedikit merenung. Tapi kan udah banyak kejadian-kejadian yang bikin kita tau siapa dia sebenarnya, jadi kita bisa menympulkan sendiri bahwa dia bukan pasangan yang baik buat kita. Tuhan itu menguji kita dan akan memperingatkan hambanya bahwa ada jalan yang lurus yang harus kamu jalani. Tapi beda lagi kalo hati kita yang seakan tidak sejalan dengan apa yang sudah diberikan Tuhan. Yuli pun bercerita bahwa dulu dia sering disakiti oleh pasangannya padahal itu sesama agama.

Yuli : "mantan gue itu orang nya tertutup banget! selama 5 tahun gue ga dikenalin sama orangtuanya, sama teman-temannya dan setiap ada acara-acara gue ga pernah diajak. Bahkan gue pernah nungguin dia kondangan! bukan nemenin loh tapi nungguin! jadi dia ke kondangan sama nyokapnya dan gue nungguin diluar saking dia introvert banget orangnya". Sakit ga tuh! Itu segama sama gue, dan sekarang gue menemukan orang yang bener-bener sesuai dengan apa yang gue mau, hampir sempurna tapi dia beda agama. Sebenarnya yang salah itu agama atau orang nya sih?. Bahkan pacar gue yang sekarang pernah bilang sendainya aku harus cerai sama kamu karena beda agama aku lebih memilih untuk tidak beragama dibanding aku harus pisah sama kamu"

Gue :"Dulu gue juga pernah kok pacaran beda agama, tapi setelah kita udah lulus SMA kita nonton film tentang hubungan yang beda agama. Dan disitu gue teringat dengan kata-kata "Tuhan aja gue khianatin apa lagi lo yang cuma manusia biasa. Dan akhir nya kita putus secara baik-baik karena faktor agama dan jarak karena dia mau kuliah di Bandung mau ngejar cita-cita nya buka distro disana. Sampai sekarang hubungan gue sama dia baik kayak temen".

Kenapa ya perbedaan yang sangat krusial itu harus agama. Semua agama mengajarkan kebaikan kok. Tapi ga semudah itu ngejalaninnya karena ada banyak faktor yang harus dipikirkan juga salah satunya adalah anak-anak nya nanti. Dan bagaimana kalo yang sudah pacaran bertahun-tahun tapi pada aakhirnya tidak sama orang itu.

Nelly : "Temen gereja gue udah pacaran selama 9 tahun donk tapi karena si cowok nya selingkuh dan ketauan akhirnya ga lama dia dikenalin cowok sama keluarganya dan mereka sama-sama cocok dan cuma 6 bulan mereka jadi nikah!"

Gue : "Temen kantor malah kebalikan. Dia dijodohin sama orangtuanya walaupun sebenarnya dia ga cinta tapi akhirnya dia ikhlas dijodohin sama cowok itu. Dan dia minta temenin gue beli cincin tunangannya sama gue. Setelah berapa bulan kemudian ada undangan dari dia di meja kantor gue tapi pasangan pria nya bukan sama yang dijodohin itu. Tapi sama mantannya yang sebelum dijodohin! Ya ampun gue kaget banget!"

Balik lagi sama judul nya. Jadi jodoh itu ga ada yang tau tapi sebenarnya jodoh itu CINTA atau TAKDIR? Dan setelah perbincangan ini tiba-tiba mereka mempertanyakan kenapa aku putus. Alasannya sih klasik banget. Yaitu karena udah ga cocok lagi. Selain itu gue merasa dia belum mau serius sama gue karena dia belum berani untuk ngomong sama bokap gue. Dia selalu bilang sama orang-orang kalo dia mau nikah sama gue tahun depan tapi gue ga merasa akan tahun depan karena dia biasa aja. Bahkan bokap nyokap gue udah nanya keseriusannya dia tapi setiap dia silaturahmi ke rumah gue ga nomong tentang keseriusannya dia. Dia bilang akan ada saatnya nanti dia pasti bakalan ngomong tapi ga sekarang.

Yuli : "Cowo lo anak pertama?"
Gue : "Iya"
Yuli : "Tulang punggung keluarga?"
Gue : "iya"
Yuli : "Lo ga bisa nuntut dia untuk ngomong secepatnya. karena dia pasti mikirlah dia masih punya banyak tanggungan gimana dia mau nafkahin lo kalo dia nya aja masih banyak tanggungannya. Pilihannya cuma 2, pertama lo mau sabar nungguin dia sampai batas waktu yang ga bisa ditentukan atau lo buka hati sama yang lain"
Gue : "Masalahnya ga hanya itu aja sih, dia masih suka ungkit-ungkit yang kemarin gue ke Malay. Gue capek disalahin terus. Padahal apa yang dia tuduhkan itu ga seperti apa yang dia pikirkan ya walapun dia udah maafin gue tapi dia masih sakit kalo ingat-ingat itu katanya. Dan akhirnya dia merasa pemicu hubungan kita ga baik sebelum-sebelumnya adalah karena liburan itu. Padahal itu semua cuma kebetulan aja".
Yuli : "Sekarang gue tanya sama lo, seandainya posisinya dibalik. Dia pergi sama cewe lain ke luar negeri berdua satu hotel sama persis dengan kejadian lo? Gimana? Lo pasti sakit hati juga kan?"
Gue : "............................. iya sih"
Yuli : "Siapa yang mutusin?
Gue : "Gue, tapi dia juga bilang dia udah capek kayak gini terus jadi ya udah..."
Yuli : "Lo sedih, melow atau galau gtu?"
Gue : "Engga sih biasa aja, malah gue ngerasa enak aja nikmatin kesendirian"
Yuli : "Berarti emang hati lo yang udah ga nyaman sama dia"

Sekarang gue lagi ga mau mikirin hal itu karena gue sendiri juga ga tau cinta seperti apa yang gue inginkan. Manusia ga ada yang sempurna tapi cinta yang bisa bikin sempurna dan aku belum menemukan kesempurnaan itu. Gue ga mau buang-buang tenaga, pikiran dan waktu hanya untuk bertahan dengan cinta yang belum seutuhnya ada dihati gue. Bukan masalah CINTA atau TAKDIR. Tapi masalah waktu. Biar waktu yang jawab. Toh semua orang juga bilang hal yang sama. "Jalanin aja dulu apa yang kita yakini sekarang, nanti juga ada waktunya bertemu dengan jodoh". diakhir curhatan kita yang pada galau semuanya juga bilang begitu. Yang beda agama... Yang LDR... dan gue yang ga jelas, hahahaaa... Udah yaa, coffie cafe nya mau tutup. Goodnight all...

Minggu, 23 November 2014

My Trip My Advanture!

Kali ini gue bakalan ngasih tau lo sebuah keindahan Indonesia. Bukan hanya Pulau Bali, tapi Indonesia punya banyaaakk pulau yang lebih indah dan eksotis banget. Keren deh pokoknya! Liburan kali ini di sponsori oleh Laut Biru Travel dan didampingi tour guide kita yaitu Mas Hardi. Ok, kita mulai!

hari pertama kita meeting point dari Carefour MT.Haryono jam 8 malam. Terkumpul sudah 5 orang termasuk gue yang akan liburan ke Pulau Pahawang dan Kiluan yang terletak di Lampung Selatan. Perjalanan menuju ke sana sekitar 10 Jam dengan mengendarai mobil. Menyebrang selat sunda dari pelabuhan merak menuju pelabuhan bakauheuni dengan menaiki kapal very. Jujur baru kali itu gue naik kapal very hahaa... Tapi seru walaupun udah malem banget. Sampai di Pulau Pahawang sekitar jam 5 subuh. Sampai disana kita istirahat sebentar di rumah penduduk setempat. Beres-beres ganti baju dan cuci muka. Dan Sunrise pun sudah mulai keliatan, kitapun langsung bergegas dari pelabuhan ketapang naik perahu ke pulau Pahawang. Yeaayyyy!!! Exaited banget rasanya. Ga sabar ingin melihat keindahan laut, pantai dan ikan-ikan nemo yang lucu itu. Sebelum ke pulau Pahawang nya, kita ke tempat spot-spot snockling disekitar pulau-pulau yang ada disana. Gilaaaa meennnn, batu karang nya indaaahhh bangeeetttt! Ikan-ikan nemo dan ikan-ikan lainnya bisa gue liat secara jelas dan bisa gue pegang. Air nya jeerniihh bnageetttt! Rasanya gue betah banget didalam laut sampe ga sadar gue udah jauh dari kapal yang bawa kita. Dan finnaly kita sampai di pulau Pahawang, Oh My Godness... Is really... really... really... Beautifulllllll...!! Gue bener-bener ngerasa ada disurga dunia. Pantai pasir nya putih dan dangkal hingga ke tengah laut sehingga kita bisa berdiri di tengah daratan pasir itu. Is amazing mennn!!! Lo udah tau kan gue ngapain aja disana, yang pasti bukan hanya berenang ato sekedar main pasir kayak di ancol. Tapi gue langsung mengabadikan moment ini bersama teman-teman trip dengan tongkat naris gue.

Balik lagi ke pelabuhan ketapang, dan lansgung menuju Pulau Kiluan. Selama perjalanan ke sana sangaatttt-sangaaattt membuat punggung sakit dan kepala pusing. Karena jalanannya jauh dan rusak abiiiissss! Kerjaannya kementrian pariwisata tuh apa sih? Gilaaa ini jalanan rusak parah begini ga dibetulin. Semoga dia baca blog gue dan langsnung merealisasikan nya, Amiiinnn...

Nah, sampe deh di kiluan. Wow, bagus banget pantai nya. Kapal jukung nya udah keliatan depan mata gue. disana kita langsung bergegas menuju laguna. Beeuuhhhh... ini tempat ga kalah jauh indah dan eksotis dari pulau Pahawang tadi. Cuma kita harus jalan kaki dulu seajuh 1 Km dan harus melewati batu karang yang ekstrim banget menurut gue. Karena ombaknya kenceng banget udah gitu hanya di batasi dengan kayu kecil untung pegangannya. Tapi itu juga ga disemua tempat ada kayu pegangannya. So, ini sangat menguras tenaga. Tapiiiiii... Begitu sampai di Laguna. Ya Ampuuunnn... Gue ga tau harus ngomong apa. Ini dimanaaa??? Indah banget! Dengan proses alamiah terbentuk lah sebuah kolam yang indah yang bisa buat berenang. Air laut nya itu, lo tau listerin? iklan listerin yang obat kumur itu? persis kayak gitu. Hijau dan kebiru-biruan. Capek yang gue rasain hilang seketika dengan melihat keindahan Laguna ini. Kita disana sampai jam 5 sore kalo ga salah. Kita balik lagi ke teluk Kiluan untuk liat sunset.

Sampai di Kiluan kita langsung menuju di homestay dimana kita bakalan nginep disana. Malam harinya kita makan malam bersama dan ternyata gue ketemu sama Bang Maimun. Dia adalah  orang yang menjaga pulau Kiluan ini secara turun-temurun dari keluarganya. Bang Maimun banyak cerita tentang sejarah nya pulau Kiluan. Jadi dulu itu ada seorang kyai yang ga bisa dibunuh oleh musuhnya. Dan saat detik-detik beliau meninggal, ia berpesan ingin dikuburkan di Pulau Kelapa yang sekarang namanya berubah menjadi pulau Kiluan. Arti Kiluan itu adalah permintaan. Jadi itu permintaan dari seorang kyai tersebut. Jadi pulau yang kita tempatin saat itu adalah teluk kiluan. Dan pulau yang aslinya ada didepan teluk kiluan. Lokasinya ga jauh karena keliatan jelas dengan mata. Bahkan bisa berenang kok kesana kata Mas Hardi. Dan sekarang pulau tersebut dikelola oleh orang china sehingga pelayanan disana untuk wisatawan agak lebih mahal. Yang gue dengar diberita itu ternyata agak benar sedikit. Pulau tersebut belum dijual, secara surat-surat masih milik masyarakat indonesia. Tapi pengelolanya mereka yang kuasai. Setelah bercerita panjang dengan Bang Maimun dan bercanda ketawa-ketawa sama anak-anak trip, akhirnya mata gue ngantuk juga. Langsung aja gue tidur karena kata Mas Hardi besok kita harus bangun pagi-pagi banget jam setengah 6 untuk dolphin tour.

Pagi pun datang! Ga pake mandi cuma cuci muka langsung Go! Naik kapal jukung yang udah jadi khas daerah sana. Pake pelampung tentunya karena kita bakal ke tengah laut lepas pantai untuk melihat dolphin-dolphin berenang. Awalnya agak serem ya tapi begitu udah liat dolphin langsung hebooohhhh semuanya. Udah lupa tuh kalo kita ditengah laut dan udah jauh dari Pulau, hahaaa... Dolphinya banyaaaakkkk! Sekali lagi gue cuma mau bilang "I LOVE INDONESIA!" Yeeeaaahhhh!!!

 

Saya dedikasikan video ini untuk para nelayan disana, para pembawa kapal jukung, penduduk setempat yang sudah melayani kita sebagai wisatawan dan Bang Maimun yang sudah menjaga pulau Kiluan secara turun-temurun sampai sekarang.


Terimakasih Tuhan telah menciptakan alam yang indah ini,

Sweet Regards,
My Trip My Advanture!

Jumat, 21 November 2014

Lelang Atas Objek Jaminan Fidusia Pada Saat Debitur Dinyatakan Pailit



Kasus yang cukup menarik mengenai gugatan Bank Mandiri atas eksekusi lelang kopi PT Tripanca. Dalam artikel berjudul MA Tolak PK Bank Mandiri Atas Ekseskusi Lelang Kopi Tripanca di skalanews.com tanggal 12 September 2011.  Disebutkan bahwa Bank Mandiri harus melepaskan salah satu aset berupa komoditas kopi milik PT. Tripanca Group (dalam keadaan pailit). Setelah permohonan upaya hukum peninjauan kembali (PK) untuk membatalkan proses lelang kopi sebanyak 26 ribu ton atau senilai Rp. 277,5 miliar ditolak majelis hakim.

Bagaimana awal mula kasus ini terjadi?
Sugiharto Wiharjo pemilik Tripanca Group terbelit persoalan kredit macet dan diduga melarikan dana nasabah BPR Tripanca. Sugiharto melalui dua perusahaan PT. Tripanca Group dan PT Cideng Makmur Pratama berhutang ke lima bank, yaitu PT. Bank Ekspor Indonesia sebesar Rp. 245 miliar, PT. Bank BRI sebesar Rp. 250 miliar, Bank Mandiri Rp. 50 miliar, Bank Mega Rp. 507.6 miliar dan Deutsche Bank Rp. 648 miliar yang ditotal mencapai hampir Rp 1,7 triliun yang terancam macet. Artikel di skalanews.com tanggal 12 September 2011 menyebutkan pihak Bank Mandiri dkk merasa berang setelah biji kopi milik PT. Tripanca Group sebanyak 26 ribu ton itu dieksekusi lelang oleh Bank Mega, Tbk. yang dibeli oleh PT. Perkebunan Indonesia Lestari senilai Rp. 277, 5 miliar pada tanggal 2 November 2009. Kopi yang disimpan di 3 tempat di Bandar Lampung yaitu gudang Dharmala, gudang Lakop dan gudang Asenda, dianggap sebagai bagian dari aset pailit atau bundel pailit. Bank Mandiri menganggap saat itu PT Tripanca sudah dinyatakan pailit (3 Agustus 2009) dan proses kepailitan sedang berjalan, sehingga seandainya pihak Bank Mega mau menjual, seharusnya setelah proses kepailitan selesai. Sementara pihak Bank Mega berpendapat lain, bahwa kopi tersebut telah dijaminkan PT. Tripanca Group kepada Bank Mega sebagai jaminan fidusia (pengalihan hak suatu benda atas dasar kepercayaan). Artinya benda jaminan fidusia tetap dikuasai debitur walaupun hak milik benda tersebut telah berpindah ke tangan kreditur.

Bagaimana kasus tersebut dilihat dari sudut pandang pihak Bank Mega?
Di dalam artikel www.radar lampung.co.id tanggal 23 April 2010 disebutkan bahwa Bank Mega memberikan fasilitas kredit warehouse receipt financing (WRF) pada PT Tripanca Group dengan total kredit USD 47 juta. Jaminan kopi itu diikat dengan perjanjian fidusia melalui akta No. 49 tanggal 24 Agustus 2007. Akta dibuat dihadapan notaris Joni, S.H. yang selanjutnya didaftarkan di kantor pendaftaran fidusia yaitu Kantor Wilayah Departemen HAM RI Propinsi Lampung. Kemudian diterbitkan sertifikat jaminan fidusia No. W6.836.04.06. TH.2007 tanggal 6 November 2007 jo akta fidusia No. 38 tanggal 28 November 2007 jo sertifikat jaminan fidusia No. W6.1103.HT.04.06.TH.2007/STD tanggal 4 Desember 2007.
Bank Mega melalui suratnya tanggal 7 November No. 102/SARD/08 mengajukan permohonan eksekusi ke PN yang diterima dan didaftarkan di kepaniteraan PN tanggal 10 November 2008. Perkara kepailitan ini diajukan oleh Tim kurator PT. Tripanca Group (dalam pailit), Bank Mandiri dan Exim Bank (dahulu PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero) ke Mahkamah Agung dengan mengajukan Permohonan Kasasi (PK) terhadap Perkara No. 306K/Pdt.Sus/2010 melawan tergugat (PT.Perkebunan Indonesia Lestari, PT Bank Mega, Tbk dan Kantor Pelayanan Lelang dan Kekayaan Negara (KPKNL) Bandar Lampung).

Apa perkara yang digugat di dalam Perkara 306K/Pdt.Sus/2010?
Di dalam http://kepaniteraan.mahkamahagung,go.id menyebutkan perkara No.306/Pdt.Sus/2010 berkisar tentang gugatan tim kurator (penggugat) debitur pailit terkait pelelangan aset debitur yang sebelumnya telah diagunkan oleh pemegang hak fidusianya. Pada tingkat pertama gugatan tersebut dikabulkan pengadilan dengan memerintahkan menyerahkan uang hasil pelelangan kepada tim kurator. Tergugat (PT.Perkebunan Indonesia Lestari, PT Bank Mega, tbk dan Kantor Pelayanan Lelang dan Kekayaan Negara (KPKNL) Bandar Lampung) kemudian mengajukan permohonan kasasi dengan pertanyaan utama apakah pelaksanaan lelang seperti ini tidak diperbolehkan.

Bagaimana pendapat Mahkamah Agung?
Mahkamah Agung mengeluarkan Putusan No. 062 PK/Pdt .Sus/2011 memeriksa perkara Perdata Khusus Kepailitan dalam peninjauan kembali telah mengambil putusan yaitu Menolak Permohonan Peninjauan kembali dari Bank Mandiri dkk.Mahkamah Agung berpendapat, meskipun terdapat ketentuan pasal 34 UU No. 37/2004 yang melarang adanya perjanjian yang bermaksud untuk memindahtangankan hak atas tanah, balik nama kapal, pembebanan hak tanggungan, hipotik, atau jaminan fidusia, namun harus dipertimbangkan pula ketentuan pasal 55 UU No. 37/2004 yang mengatur bahwa pemegang jaminan fidusia dapat mengeksekusi hak-haknya seolah-olah tidak ada kepailitan. Karenanya larangan dalam pasal 34 UU No. 37/2004 harus ditafsirkan bahwa yang tidak diperbolehkan adalah “melakukan perjanjian”, sementara bila perjanjian telah sempurna, maka berlaku pasal 55 UU No. 37/2004. Dengan demikian, pelelangan atas obyek jaminan fidusia di dalam perkara ini tidaklah bertentangan dengan hukum.
Apa pertimbangan Mahkamah Agung sehingga menolak gugatan penggugat?
1. “Bahwa persoalan dalam perkara ini adalah ada perjanjian dengan jaminan Fidusia antara PT. Tri Panca Group dengan PT. Bank Mega, kemudian PT. Tri Panca Group tersebut dinyatakan pailit. Judex Facti di dalam pertimbangannya bersandar pada Pasal 34 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, yang berbunyi ”kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini perjanjian yang bermaksud memindahtangankan hak atas tanah, balik nama kapal, pembebanan hak tanggungan, hipotik, atau jaminan fidusia yang telah diperjanjikan lebih dahulu, tidak dapat dilaksanakan setelah putusan pernyataan pailit diucapkan.”
2. “Bahwa pertimbangan Judex Facti tersebut tidak mempertimbangkan ketentuan lain di dalam undang-undang yaitu:
  • Pasal 55 Undang-Undang Kepailitan yang menentukan: “…setiap kreditur pemegang hak gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik atau hak agunan atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan;
  • Penjelasan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 (Undang-Undang Jaminan Fidusia) menyatakan “Benda yang menjadi obyek jaminan fidusia berada di luar kepailitan dan atau likuidasi” Penjelasan Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 “dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 56, 57 dan pasal 58 Ketentuan ini (pasal 31 ayat 1) tidak berlaku bagi kreditur sebagaimana dimaksud dalam pasal 55. ”
3. “Bahwa dengan pertimbangan di atas, maka seolah-olah ada pertentangan antara Pasal 34 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 dengan Pasal 55, Penjelasan Pasal 31 ayat (1) serta Pasal 27 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999, sehingga menurut Mahkamah Agung ketentuan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 haruslah diartikan bahwa yang tidak boleh dilaksanakan setelah adanya putusan pernyataan pailit adalah melakukan perjanjian yang bermaksud:
1) Memindahtangankan hak atas tanah
2) Balik nama kapal
3) Pembebanan hak tanggungan
4) Hipotik
5) Jaminan fidusia yang telah diperjanjikan lebih dahulu.
Artinya perjanjian yang ada tersebut tidak boleh diwujudkan/dilaksanakan lebih lanjut, misalnya dengan menerbitkan sertifikat. Tetapi apabila perjanjian-perjanjian tersebut telah sempurna dengan adanya sertifikat, maka yang harus berlaku adalah Pasal 55 Undang-Undang Kepailitan dan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999, yaitu obyek jaminan tidak masuk dalam harta/budel pailit.”
Dengan adanya Putusan Mahkamah Agung pada tanggal 26 Juli 2011, maka PT Bank Mandiri, Tbk harus rela melepaskan salah satu aset berupa komoditas kopi milik PT Tripanca Group (dalam pailit), Lampung. Terlepas adanya pro dan kontra di dalam perkara ini, Putusan Mahkamah Agung ini merupakan tonggak sejarah di dalam perkembangan hukum jaminan di Indonesia.

Bimbang

Bimbang...

Jujur saja liburan kala itu sangat berkesan. Entah apa yang aku rasakan. Tapi ini benar adanya. Kadang tersenyum sendiri jika mengingat-ingat liburan itu. Jika mengingat-ingat semua hal bersamamu. 3x 24 jam bersama membuat aku tau isi hati ku. Indah walau hanya 3 hari. Seakan 3 tahun kita sudah sangat dekat walaupun tak terjadi apa-apa antara kita. Aku hanya pura-pura berteman denganmu tanpa kamu tau isi hatiku. Pura-pura tak bergetar jiwaku, pura-pura tak peduli. Mungkinkah kamu juga berpura-pura? Ga ada yang tau... Namun perhatian mu membuat aku salah mengartikan sebuah perbedaan antara teman atau pura-pura berteman. Kamu lucu, hahaa... Kadang kamu susah ditebak. Tapi yang pasti adalah kamu tau semua isi peta didunia ini. Bahkan kamu lebih tau dari mbah google map,hahaa... Hello Malaysia! take me there again to feel the love...!

Bimbang rasanya hati ini... Kenapa hati ini bisa berpaling? Apa yang sudah terjadi dengan hati mu etha? Apakah hati mu sudah tak seperti dulu lagi yang hanya bisa mencintai satu hati. Hati-hati dengan hati mu etha. Siapa yang salah? Aku atau... Siapa? Atau dia? Dia siapa? Dia yang mana? Cupid cinta? Hahahaa... Sudahlah... Tak usah kau pikirkan dia lagi, mungkin saat ini dia sedang dengan pacarnya dan sangat mencintai pacarnya. Begitu juga seharusnya dengan dirimu bersama pacarmu. Jangan berfikir yang belum tentu akan terjadi. Semua hanya kebetulan.

Ok, terimakasih sudah mendegarkan curhat ku yang ga penting ini. Goodnight all...