Kamis, 12 Mei 2011

Rintihan air mataku


Tujuan hidup pertama ku Adalah

Menjadi kebanggaan orangtua ku

Yang selalu aku ingat dalam benakku

Senyum mereka ketika datang ke sekolah saat aku wisuda SMA
Padahal,dalam pikiran ku saat itu hanya bersenang-senang untuk merayakan kelulusan dan aku tidak peduli mereka mau datang atau tidak

Tak kenal lelah saat ingin menuruti kemauan ku
Padahal,semuanya sudah terpenuhi namun aku selalu merasa kurang

Apapaun selalu terpenuhi agar aku bisa focus kuliah agar jd  orang sukses kelak
Padahal,itu bisa membuat aku jadi anak manja… tapi,itulah usaha mereka yang harus aku bayar dengan kesuksesan ku

Menelpon ku saat aku pulang kuliah padahal baru 30 menit bertemu di tempat perbelanjaan,yang ada di pikkiran ku saat itu,”kenapa bukan pacar ku yang telpon.. qo malah mama”

Tulusnya senyum mereka ketika melihat nilai ku jelek
Padahal,saat itu mereka memberi ku peringatan jika nilai ku jelek,aku tidak boleh main2… tetapi,mereka tetap menuruti kemauan ku

Tak pernah bosan untuk mengingatkan ku sholat
padahal,aku sudah besar dan mempunyai tanggung jawab sendiri

membohongi mereka agar mereka tidak khawatir kepada ku

Bagaimana mereka memberikan cinta dan kasih sayang untuk membahagiakan ku

Selalu memaafkan walaupun aku selalu mengulangi kesalahan yang sama

selalu membelikan makanan kesukaan ku ketika mereka pulang kerja walaupun dengan keadaan letih

dan yang terkahir adalah… di setiap do’anya… disetiap sujudya… disetiap dzikirnya… disetiap langkahnya… selalu ada nama ku yang disebut…

ya Allah ya tuhan ku… aku tidak tahu akan seperti apa hidupku jika tanpa orangtua ku... ampunilah dosa-dosa ku terhadap orangtua ku… tuntunlah aku di jalan yang benar agar bisa membuat mereka bangga terhadap ku… agar bisa membahagiakan mereka seperti mereka mebahagiakan aku… amiin

Minggu, 01 Mei 2011

Kuis Pemeriksaan Pajak


1.      a. Yang menyebabkan seseorang mengalami dilemma etika

Dilemma etika merupakan situasi yang dihadapai dimana seseorang harus mengambil keputusan seperti apa yang tepat untuk dilakukan. Dilemma etika dapat dialami siapa saja, termasuk seorang auditor. Sebagai contohnya adalah apabila seorang auditor menerima sebuah bingkisan/parcel.
Para auditor banyak dihadapkan pada apa yang dinamakan dilemma etika dalam karirnya. Melakukan kontak langsung dengan klien yang banyak menyebabkan seorang auditor mengalami dilemma etika. Seperti yang terjadi apabila seorang auditor yang sedang menjalin hubungan pekerjaan dengan kliennya yang kemudian kliennya member sebuah bingkisan/parcel kepada auditor.
Dalam kasus tersebut dapat dinilai tidak wajar apabila maksud dan tujuan kliennya berhubungan dengan pekerjaan auditor. Hal ini dapat dikatakan tidak wajar karena tidak sesuai dengan prosedur operasionalnya. Sedangkan dapat dikatakan wajar apabila maksud dan tujuan kliennya hanya sebatas relationship saja. Pada intinya kasus tersebut dapat dikembalikan lagi pada itikad seorang klien dibalik pemberian bingkisan/parcel tersebut.

Prinsip-prinsip etika yang harus dimiliki seorang auditor

Prinsip etika seorang auditor terdiri dari enam yaitu pertama rasa tanggung jawab (responsibility) mereka harus peka serta memiliki pertimbangan moral atas seluruh aktivitas yang mereka lakukan. Kedua kepentingan publik, auditor harus menerima kewajiban untuk bertindak sedemikian rupa agar dapat melayani kepentingan orang banyak, menghargai kepercayaan publik, serta menunjukan komitmennya pada profesionalisme. Ketiga Integritas, yaitumempertahankan dan memperluas keyakinan publik. Keempat Obyektivitas dan Indepensi, auditor harus mempertahankan obyektivitas dan terbebas dari konflik antar kepentingan dan harus berada dalam posisi yang independen. Kelima Due care, seorang auditor harus selalu memperhatikan standar tekhnik dan etika profesi dengan meningkatkan kompetensi dan kualitas jasa, serta melaksanakan tanggung jawab dengan kemampuan terbaiknya. Keenam Lingkup dan sifat jasa, auditor yang berpraktek bagi publik harus memperhatikan prinsip-prinsip pada kode etik profesi dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang disediakannya.

b. jasa-jasa yang disediakan oleh kantor akuntan public

     -Jasa Audit, Review and Atestasi
- Jasa Spesial Audit
- Jasa Penyusunan Laporan Keuangan
- Perancangan Sistem
- Marketing Research
- Penyusunan Proposal/Studi Kelayakan Bisnis
- Jasa Konsultasi Manajemen
- Jasa Konsultasi Perpajakan
- Jasa Pendidikan, Pelatihan and Pengembangan Pegawai ( In House Training ) dll..

c. cara auditor mendapatkan keyakinan dalam pengambilan keputusan

Dengan mengkombinasikan seluruh bahan bukti audit secara keseluruhan, auditor dapat memutuskan kapan akan diterbitkannya laporan audit.
Menurut Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf (1997;153) tipe bukti yang dapat dipilih oleh auditor adalah: pemeriksaan fisik (physical examination), konfirmasi (confirmation), dokumentasi (documentation), pengamatan (observation), tanya jawab dengan klien (inquiry of the client), pelaksanaan ulang (reperformance), dan prosedur analitis (analytical procedures).
Dalam proses pengumpulan bahan bukti audit, auditor melakukan empat pengambilan keputusan yang saling berkaitan, yaitu: penentuan prosedur audit yang akan digunakan, penentuan besarnya sampel untuk populasi, dan penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit tersebut. Pertimbangan pengambilan keputusan tersebut sangat penting, karena tidak mungkin suatu Kantor Akuntan Publik memeriksa seluruh bahan bukti yang tersedia dalam mengaudit laporan keuangan para kliennya.
2.    a. Perbedaan accounting dan auditing
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang independen dan kompeten untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
b. mengapa harus dilakukan pemeriksaan auditing?
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.
2. Untuk memeriksa validity [keabsahan] dan authenticity [keotentikan] piutang
3. Untuk memeriksa collectibility [kemungkinan tertagihnya] piutang dan cukup tidaknya perkiraan allowance for bad debts.
4. Untuk memeriksa apakah ada kewajiban bersyarat [contingent liability] yg timbul karena pendiskontoan wesel tagih.

5. Untuk memeriksa apakah penyajiannya di Neraca sudah sesuai dengan PABU

3.      a.  Tujuan audit umum dan audit spesifik yang berkaitan dengan transaksi penjualan

Tujuan Audit Umum Berkait Transaksi
Tujuan Audit Spesifik Berkait Transaksi Penjualan
Occurence (keterjadian)
Penjualan yang dicatat adalah untuk pengiriman kepada konsumen yang benar – benar ada.
Kelengkapan
Transaksi penjualan yang ada seluruhnya telah dicatat
Akurasi
Penjualan yang dicatat adalah sejumlah barang yang dikirim dan ditagih dan dicatat dengan benar
klasifikasi
Transaksi penjualan diklasifikasikan dengan tepat
Timing
Penjualan dicatat pada tanggal yang benar dan periode yang tepat
Posting dan pengikhtisaran
Transaksi penjualan dicatat dalam buku tambahan dengan benar dan diikhtisarkan dengan benar


4.      a. jenis-jenis opini audit

jenis-jenis opini yang lazim diberikan oleh auditor ketika mengaudit laporan keuangan adalah Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion), Tidak Wajar (Adverse Opinion), dan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion). Masing-masing opini diberikan sesuai dengan kriteria tertentu yang diketemukan selama proses audit.

b. criteria kondisi klien,jika auditor menerbitkan opini wajar tanpa pengecualian

Opini yang paling baik adalah Wajar Tanpa Pengeculian (Unqualified Opinion). Opini ini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti audit yang dikumpulkan, laporan keuangan telah bebas dari kesalahan-kesalahan atau kekeliruan yang material.

c. factor yang mempengaruhi auditor mengambil keputusan atas opini tersebut diatas

bukti-bukti audit yang dikumpulkan, laporan keuangan telah bebas dari kesalahan-kesalahan atau kekeliruan yang material.

5.      a. skeptisme

sebuah sikap yang menyeimbangkan antara sikap curiga dan sikap percaya. Keseimbangan sikap antara percaya dan curiga ini tergambarkan dalam perencanaan audit dengan prosedur audit yang dipilih akan dilakukannya.

b. materialistis

    jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam informasi akuntansi.

c. prosedur analisis

merupakan evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang satu dengan data keuangan yang lainnya,atai antara data keuangan dengan non keuangan.

d. inheren risk

Ukuran yang dipergunakan oleh auditor dalam menilai adanya kemungkinan sejumlah salah saji yang material (kekeliruan dan kecurangan) dalam suatu segment sebelum ia mempertimbangkan keefektifan pengendalian intern yang ada

e. asersi manajemen

   Adalah pernyataan manajemen yang terkandung didalam komponen laporan keuangan.


f. acceptability audit risk

risiko yang timbul karena pemeriksa, tanpa disadari, tidak memodifikasi opininya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material.

STUDI KASUS

a.       dalam manajemen kelemahan internal control kegiatan pengadaan sangat lemah. Tidak ada yang mengawasi Edi dalam melaksanakan pekerjaannya.

b.      Modus kecurangannya Adalah Edi melakukan penggelapan uang karena telah membeli computer kepada PT.PRIMA KOMPUTER denga harga yang murah sehingga sisa uangnya menjadi miliknya.


Informasi tambahannya Adalah rekening Edi dan bukti transaksi lainnya yang berhubungan dengan dua supplier lainnya tersebut